Catatan Seorang Kelana: Tiny Core Linux

Sunday, December 25, 2016

Tiny Core Linux

Beberapa hari yang lalu saya coba install OS linux dalam laptop tua saya, setelah memilih dari sekian banyak distro linux saya tertarik pada Tiny Core karena ukurannya yang kecil mungil. Sebentar.... apa itu Tiny Core?.
Menurut Wikipedia Tiny Core Linux (TCL) adalah sistem operasi Linux minimal yang berfokus pada base system dengan BusyBox and FLTK, dikembangkan oleh Robert Shingledecker. Distribusi ini terkenal karena ukurannya (11 sampai 16 MB) yang minimalis; fungsi tambahan disediakan oleh ekstensi. Tiny Core Linux gratis dan open source dan berlisensi dibawah GNU General Public License versi 2.
Ini penampakan desktopnya :


bagaimana? cantik khan? ringan, kecil, kenceng larinya dan tidak boros memory. Dijamin gak nyesel install distro linux ini.

Jenis-jenis "Cores" yang dipaketkan adalah :
"Tiny Core" (16 MB) adalah pilihan yang direkomendasikan untuk pengguna baru yang memiliki koneksi jaringan kabel. Ini mencakup sistem inti dasar dan antarmuka pengguna grafis FLTK FLWM dinamis.

"Core" (11 MB) (juga dikenal sebagai "Mikro Core Linux") adalah varian lebih kecil Tiny Core tanpa desktop grafis, meskipun ekstensi tambahan dapat ditambahkan untuk membuat sistem dengan lingkungan desktop grafis.

"dCore" (12 MB) adalah inti yang terbuat dari file kompatibel Debian Wheezy yang menggunakan import dan SCE paket format, format paket mandiri generasi terbaru untuk distribusi Tiny Core sejak seri 5.x.

"CorePure64" adalah pelabuhan terkenal "Inti" x86_64 arsitektur.

"Core Plus" (106 MB) adalah "citra/image instalasi dan bukan distribusi". Ini terdiri dari Tiny Core dengan fungsi tambahan, terutama dukungan nirkabel/wireless dan dukungan keyboard non-US.

"piCore" adalah Raspberry Pi-nya "Core."

Persyaratan sistemnya sangatlah kecil :
Minimal konfigurasi: Tiny Core membutuhkan setidaknya 46 MB RAM untuk menjalankan sistemnya, dan Core membutuhkan setidaknya 28 MB RAM. CPU minimal adalah i486DX.

Fitur konfigurasi yang direkomendasikan adalah : jenis Pentium 2 CPU dan 128 MB RAM untuk Tiny Core.

Wah keren khan, jadi yang masih memiliki komputer dengan spek yang jadul bisa tuh memakai distro linux ini.


Filosofi desain dari Tiny Core :
Para pengembang menggambarkan TCL sebagai "nomaden ultra kecil grafis sistem operasi desktop mampu boot dari cdrom, flashdisk, atau hemat dari ruang harddisk." Pada versi 2.8.1, Core dirancang untuk menjalankan terutama di RAM, tetapi dengan tiga mode yang berbeda dalam operasinya :

"Cloud/Awan" atau mode Internet, mode "testdrive" menggunakan built-in appbrowser GUI untuk mengeksplorasi ekstensi dari repositori ekstensi aplikasi online dimuat ke RAM hanya untuk sesi yang aktif.
TCE/Install-Mode untuk ekstensi download Tiny Core dan dijalankan dari sebuah partisi penyimpanan tetapi disimpan sebagai link simbolik di RAM.
TCE/CopyFS-Mode yang menginstal aplikasi ke partisi Linux seperti Instalasi Linux yang lebih khas.

Walaupun masih ada keterbatasan aplikasi yang mendukung Tiny Core tapi saya suka banget dengan linux ini dibanding linux lainnya, kencengnya itu lho.

No comments:

Post a Comment